Posts

usque in finem: the truth behind the perfect (EXTRA CHAPTER)

(EXTRA CHAPTER INI TERJADI PADA MASA AWAL-AWAL PERNIKAHAN TRIANA DAN ALFITO) ~~~~~~~~~••••••~~~~~~~~~~~~ { 1 } jam 4 pagi sebuah alarm menyala dengan keras dan alfito yang mendengarnya segera mematikan alarm itu lalu dia melihat ke sebelahnya dimana triana masih tertidur dengan lelap. alfito pun bergegas mandi lalu berpakaian dan dia tengah berkaca di cermin yang di pasang di pintu lemari dan dia melihat triana sedang kuliat alias meregakan badan di kasur seperti anak bayi. "hm jam berapa?" tanya triana pelan dengan suara serak "jam 4 lewat" sahut alfito sambil mengancingi lengan kemejanya lalu triana memeluk guling "kamu ada operasi shubuh-shubuh begini?" tanya triana sambil duduk bersila di kasur dan menyelimuti dirinya. "iya, hari ini ada operasi dari jam 6 sampai jam 8 pagi di lanjut jam 12 sampai jam 2" ujar alfito dan triana menganggukan kepalanya dan kembali berbaring di kasur. "hari ini aku males mandi, gak usah ngomel kalo aku bau y...

another heaven called love part 4 (end)

  BAB 4 3 tahun setelahnya Lita resmi bercerai dari ghatam dan berpisah juga dengan andreas dan dia akhirnya pindah ke beijing. Lita pun memulai hidup dan karirnya sebagai seorang business consultant untuk sebuah perusahaan di bidang shipping dan dia benar-benar menikmati hidupnya. Sudah jam 8 malam tapi jalanan masih ramai dan lita duduk di sofa empuk sebuah cafĂ© sambil menikmati segelas kopi yang terasa begitu pas di musim dingin seperti ini dan dia mengeluarkan ponselnya dan tersenyum melihat foto putranya di wallpaper ponselnya. Jam 9 lita pulang ke rumahnya dan dia langsung rebahan di sofa memeluk sebuah bantal kecil yang ia jahit ke dalam sebuah baju anak kecil bertuliskan I’m asronot dan baju itu memiliki aroma khas putranya “nak, mama kangen deh” ujar lita dan dia tertidur di sofa sambil memeluk bantal kecil itu dan keesokan harinya dia memutuskan untuk pergi berbelanja kebutuhan rumah dan supermarket cukup ramai mungkin karena hari libur dan dia mengambil beber...

another heaven called love chapter 3

BAB 3 “papi, kemaren nana ulangan haringan terus dapat nilainya bagus dong” ujar anak perempuan dengan rambut yang di kepang dan ikat rambut berwarna merah dengan aksen bola kecil berwarna senada dengan karetnya “wah hebat mata pelajaran apa nak?” tanya seorang ayah sambil merapikan pakaian anaknya “MTK, pi. Nana ikutin cara hitung yang biasa papi ajarin jadinya gampang deh” uajr anak itu dengan ceria dan pria yang di panggil papi tersenyum dan menggusap kepala putrinya “hebat anak papi, pamit dulu sana sama mimi” ujar pria itu dan anak bernama nana itu mengangguk dan pria itu mengambil ransel putrinya dan tas mini berisi bekal dan air botol lalu dia masukan kedua ta situ ke dalam mobil dan tak lama anaknya datang dan langsung masuk ke dalam mobil dan dia melihat ke arah pintu rumah dimana istrinya berdiri menatapnya dan dia bingung harus bagaimana dan akhirnya dia hanya tersenyum tipis dan masuk ke dalam mobil. Di perjalanan ayah dan anak itu menyanyi Bersama lagu kesukaan mer...

another heaven called love chapter 2

  BAB 2 Lita keluar dari mobil dan berjalan menuju teras sedikit terburu-buru karena menghindari hujan yang masih mengguyur meski tidak sederas tadi dan begitu dia membuka pintu rumah dia lihat suaminya sudah bersiap dengan handuk “maaf gak keluar membawakan payung, aku lupa nyimpen dimana payung kita” ujar suaminya dan lita mengangguk dan mengambil handuk dari tangan suaminya “gak apa” ujar lita sambil melepas sepatunya dan dia berjalan masuk sambil berjinjit “jalan biasa saja, gak apa kotor aku bisa mengepel  lagi” ujar suaminya dan lita menggelengkan kepalanya “bisa kau siapkan Pereda nyeri ku, migrainku sepertinya kumat” ujar lita dan suaminya segera membuka kotak obat mencari obat migrain lita. Sedangkan, lita sedang berendam air hangat dan dia menyentuh kalung berbandul asronot pemberian andreas dan dia teringat saat menerima telpon tadi dimana kedua rumah sama-sama mengkhawatirkan raja dan ratu nya dan lita merasa sangat tertekan dan sesak. Selingkuh? Entahlah, li...

another heaven called love chapter 1

  BAB 1 Sudah jam hampir jam 9 malam dan seperti biasa lita berjalan santai di parkiran sambil menenteng tas kerja hitam miliknya sambil memasukan tangannya ke dalam saku coat berwarna krem yang di pakainya dan dia menghampiri mobilnya dan membuka pintunya dan dia lihat ada pria yang berjalan menuju mobil BMW berwarna putih yang di parkirkan bersebrangan dengan mobilnya. Pria itu duduk di kap mesinnya dan menatap lita dan lita memasukan tasnya ke dalam mobil lalu dia duduk di kap mobilnya sambil merapatkan coat yang di pakainya dan mereka saling menatap satu sama lain dan pria itu mulai tersenyum tipis “ are you tired?” bisik pria itu pada lita. meski bersebrangan lita masih bisa membaca gerak bibir pria itu dan lita mengangguk “ you? You look so busy today” balas bisik lita pada pria di depannya dan pria itu mengangguk. “ what you want to eat for your lunch tomorrow?” tanya pria itu dan lita langsung berpikir “ Japanese, karage or Korean spicy chicken” ujar lita berbi...

lanjutan bab 11 DARK

 devan menatapku tajam begitu mendengarku memintanya mengakhiri hidupku dan anakku dan dia mencekikku dan meletakan ujung pisau lipatnya tepat di dadaku sontak nafasku memburu selain karena di cekik aku merasa begitu ngeri saat aku bisa merasakan ujung pisau itu yang dingin karena besi dan devan dengan  santai meletakannya di dadaku dan dia terus mencekikku "mati ya, kamu ingin mati bersama putrimu itu dan meninggalkanku" ujar devan dan dia menghentakan kepalaku ke tembok beberapa kali sambil tetap dalam posisi mencekik. di ambang-ambang akhir dia melepaskan cekikannya dan aku langsung terjatuh lemas dan terbatuk-batuk dan aku menghirup oksigen yang bisa aku hirup dalam- dalam dan devan berjongkok di depanku lalu menusukan pisau lipatnya di kakiku sontak aku berteriak dan menangis dan devan menusuknya semakin dalam dan di  satu sisi aku bersyukur dia hanya menusuknya lebih dalam bukan sambil di putar seperti terkoyak yang tentu saja akan membuatku cacat dan pemulihannya a...

DARK (aira pov)

 Sejak memiliki nira banyak hal yang aku pelajari dan pertimbangkan, sekarang aku lebih sering bernyanyi untuk acara amal yang biasanya di lakukan di luar negeri dan tak jarang juga aku ikut berpartisipasi dalam acara amal lainnya dan terjun langsung dalam menemui masyarakat atau pun korban.  Beberapa waktu belakangan ini perusahaan di bawah naungan everest corp yang miliki devan sedang menjadi sorotan karena anak perusahaan yang ada di bidang shipping di temukan puluhan kontainer berisi puluhan kotak kayu panjang-panjang yang di duga di jadikan sebagai media perdagangan manusia. Entah benar atau tidak tapi sejak berita itu heboh mencuat kemana-mana aku lebih memilih untuk tetap di rumah dan semua akun sosmed official pun tidak ada yang aktif. Terlepas dari benar atau tidaknya berita tersebut, aku malas berinteraksi dengan orang-orang di sosmed yang tak jarang mengajarkan sopan santun dan etika namun terkadang lupa dirinya sendiri tidak memiliki sopan santun dan etika di sosme...